Dishut Kalsel Laksanakan Sosialisasi Pengembangan Produk HHBK Kemiri Dukung Pemberdayaan Masyarakat DAS di Desa Emil

Mantewe 24 Juni 2025-Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan melalui Bidang Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) serta Seksi Pengolahan, Kerja Sama dan Inovasi Kehutanan (PKIK) melaksanakan kegiatan sosialisasi pengembangan produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) berupa kemiri. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), yang dilaksanakan di Desa Emil, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu. Kegiatan dipimpin langsung oleh Kepala Bidang PPM, I Gede Arya Subhakti, dan dihadiri oleh Camat Mantewe, Kepala Desa Emil, Kepala KPH Kusan, serta perwakilan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tanah Bumbu yang turut menjadi narasumber dalam aspek pemasaran.

Sosialisasi ini tidak hanya memberikan edukasi mengenai pengolahan kemiri sebagai salah satu HHBK potensial, tetapi juga menjadi ajang sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha. Peserta kegiatan terdiri dari masyarakat Desa Emil dan anggota Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) yang menjadi garda terdepan dalam pemanfaatan hasil hutan berkelanjutan. Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula penyerahan sarana dan prasarana berupa lima unit alat pendingin (freezer), satu unit alat pemecah kemiri, dan pembangunan rumah produksi. Bantuan ini bersumber dari Anggaran APBD Provinsi Kalimantan Selatan serta dukungan CSR perusahaan yaitu PT. Arutmin Indonesia, PT. Tunas Inti Abadi, dan PT. Borneo Indo Bara.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan melalui Kepala Bidang PPM menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat masyarakat dalam mengembangkan produk kemiri secara profesional. Diharapkan, dengan adanya dukungan alat dan pelatihan, masyarakat dapat mengelola hasil kemiri mulai dari pascapanen hingga pemasaran dengan lebih baik, sehingga memberikan dampak nyata terhadap peningkatan ekonomi keluarga dan kelestarian lingkungan.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen pemerintah provinsi dalam mendorong pemanfaatan HHBK yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat peran masyarakat dalam pengelolaan hutan berbasis pemberdayaan. Dengan dukungan lintas sektor dan dunia usaha, potensi kemiri di wilayah DAS dapat dikembangkan menjadi produk unggulan yang bernilai tambah tinggi. Inisiatif ini diharapkan menjadi model replikasi di wilayah lain dalam pengembangan HHBK sebagai bagian dari strategi pengelolaan hutan lestari dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa sekitar hutan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *