Dishut Kalsel Tinjau Kawasan Industri Batulicin untuk Pantau Rehabilitasi Hutan dan Lahan

BATULICIN-Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Fathimatuzzahra, S.Hut., MP., bersama seluruh pejabat eselon lingkup dinas melakukan pengecekan langsung terhadap perkembangan tanaman Kawasan Industri Batulicin yang sebelumnya dikenal dengan KAPET Batulicin (29/06). Salah satu kegiatan yang mendukung pengelolaan kawasan yang berkelanjutan adalah kegiatan RHL baik dengan sumber dana APBD Dinas Kehutanan dan KPH maupun kegiatan Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH).

Dalam pengecekan tersebut, Fathimatuzzahra meninjau area seluas 80 hektare yang telah ditanami bibit jabon dan sengon yang berasal dari Persemaian Liang Anggang BPDAS Barito oleh Dinas Kehutanan. Selain itu, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) juga menanam Jabon di lahan seluas 25 hektare. Melalui kegiatan Rehabilitasi DAS sebagai kewajiban PPKH, kawasan ini mendapatkan tambahan tanaman di lahan seluas 120 hektare yang ditanam oleh PPKH PT. Borneo Indobara dan 80 hektare yang ditanam oleh PT. Sasangga Banua Banjar, dengan jenis tanaman Eucalyptus, Sengon, Belangeran dan Pinang.

Fathimatuzzahra menyampaikan harapannya agar program ini tidak hanya meningkatkan kualitas lingkungan dan memperbaiki kondisi ekosistem di kawasan tersebut, tetapi juga mendukung keberlanjutan ekonomi hijau yang berdampak positif pada masyarakat setempat.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Kehutanan menambahkan bahwa pengelolaan tanaman di kawasan ini juga dapat melibatkan masyarakat dengan pendekatan pola agroforestry atau tumpang sari, dimana tanaman masyarakat atau tanaman sela dan tanaman pokok kehutanan ditanam dipelihara secara bersamaan. “Dengan melibatkan masyarakat dalam pola agroforestry ini, kami harap dapat tercipta kolaborasi yang baik dalam menjaga kelestarian hutan dan lahan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemanfaatan lahan yang optimal dan berkelanjutan,” ujarnya.

Upaya ini diharapkan dapat menjadi contoh pengelolaan hutan dan lahan terpadu, yang tidak hanya fokus pada perbaikan kualitasl ligkungan, tetapi juga mendukung perekonomian masyarakat di sekitar Kawasan Industri Batulicin.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *