Integrasi Hulu Hilir Kelola Hutan Berbuah Prestasi: Dishut Kalsel Sabet Juara 2 Kalsel Innovation Award 2025

Banjarbaru — Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan kembali menorehkan prestasi membanggakan setelah berhasil meraih Juara 2 pada ajang KALSEL INNOVATION AWARD 2025 melalui inovasi unggulan “SI HH KE HUTAN (Integrasi Hulu Hilir Kelola Hutan)”. Penghargaan bergengsi ini diterima langsung oleh Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Fathimatuzzahra, S.Hut., M.P., dalam acara penganugerahan di Gedung Idham Khalid, Rabu (15/10).

Keberhasilan ini semakin mengukuhkan posisi Dishut Kalsel sebagai instansi yang konsisten menghadirkan inovasi berkelanjutan. Dalam tiga tahun terakhir, catatan prestasi mereka sangat gemilang. Pada Tahun 2022, inovasi Gerakan Revolusi Hijau meraih Juara 1. Tahun 2023, inovasi SIFORESTKA meraih Juara II. Lalu tahun 2024, inovasi TRAINFORESTE mencatat prestasi sebagai Juara III. Deretan penghargaan ini membuktikan komitmen kuat Dishut Kalsel dalam mendorong pengelolaan hutan yang adaptif, maju, dan berbasis partisipasi masyarakat.

Inovasi SI HH KE HUTAN dengan konsep Integrasi Hulu Hilir Kelola Hutan menjadi langkah strategis dalam menyatukan proses penanaman, pengelolaan, hingga pemanfaatan hasil hutan secara berkelanjutan. Melalui program Sentra Kayu Kalsel, inovasi ini mendorong peningkatan nilai tambah hasil hutan, memperkuat pemberdayaan masyarakat, dan memastikan menjaga fungsi ekologis hutan tetap seimbang dengan kebutuhan ekonomi.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kehutanan menyampaikan rasa syukur dan pesan bagi seluruh masyarakat. “Alhamdulillah, inovasi SI HH KE HUTAN ini mendapatkan apresiasi langsung dari Gubernur Kalimantan Selatan. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tidak berhenti menanam, karena setiap pohon yang ditanam memiliki nilai tersendiri bagi sosial, lingkungan, dan kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Prestasi ini menjadi energi baru bagi Dinas Kehutanan Kalsel untuk terus berinovasi serta memperkuat pengelolaan hutan yang lestari dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat di Bumi Lambung Mangkurat.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *